setelah berkutat dengan materi yang mengharuskan kami untuk bersua dengan komputer tanpa jaringan internet, akhirnya tiba juga pelajaran yang aku -- dan yakiin, teman-temanku-- tunggu. yup! pelajaran internet!
karena guru aplikasi kami, Pak Budi yakin bahwa kami sudah cukup mahir dalam dunia perinternetan mengingat kami semua sudah bisa 'main' facebook dan download lagu gratis, maka akhirnya beliau memutuskan untuk memulai pelajaran Blog. ya! Blog, mendengar namanya, entah kenapa aku merasa tertarik. aku pernah membuat satu sebelumnya, tapi aku buta untuk menghias-hias dan mengaturnya segala rupa. jadi aku begitu semangat belajar mengenai hal ini.
yang aku fikirkan adalah, aku akan membuat blog yang sangat mewakili diriku. aku ingin membuat blog yang bisa menyatakan apa yang aku rasakan. lagi pula, pak Budi bilang bahwa blog adalah sarana berekspresi. dunia dalam dunia. tempat kita menjadi diri sendiri dan menuliskan serta membuat apa yang kita mau. sungguh, aku begitu semangat!
pelajaran mulai pukul 10.50, seperti biasanya, seperti yang Pak Budi katakan sebelumnya. dan aku berangkat dengan semangat, menggebu-gebu dan ceria. lebih awal beberapa menit, tapi aku lihat perlahan teman-temanku muncul, berdatangan.
waktu berlalu dan Pak Budi belum datang juga. kurasa tak ada yang salah, seharusnya. pak Budi sendiri yang bilang bahwa pelajaran akan dimulai pada waktu yang biasanya. tapi menit demi menit pergi dan aku belum melihatnya atau mendengar suaranya.
Teh Citra, ADM kami bilang kalau ternyata, pak Budi ada keperluan mendadak, jadi kami diharapkan menunggu dan bersabar. well, ya. aku sendiri sebenarnya sudah cukup pegal duduk selama 100 menit untuk menunggu kehadirannya, tapi kami semua berusaha memaklumi,
akhirnya kami memutuskan untuk membuat blog pertama kami sendiri.
dan, aku lupa pukul berapa tepatnya, tapi kurasa jarum pendek jam menunjuk angka 1, pak Budi akhirnya datang. yang kuanehkan ialah, ia tak berjalan kearah kami, tak menyapa kami, tak juga bercerita tentang alasan keterlambatannya. ia diam, berlalu begitu saja tanpa bisa kutanya kenapa. teman-teman dan tentunya aku mulai risih. aku tak tahu, tapi rasanya ia begitu nampak kesal degan sikap diamnya.
aku memutuskan untuk bertanya pada ADM, dan teh Citra bilang, pak Budi makan dulu. ya.. kurasa ia kelelahan, jadi kami putuskan untuk menunggu.
tapi ia tak juga datang..
akhirnya, sampai bel pulang berbunyi, ia sama sekali tak berkunjung melihat kami, menanyakan tugas kami, atau mengecek blog kami.
dengan kebingungan yang ada, kami memutuskan untuk mengumpulkan kartu absen tanpa bertanya kenapa ia bersikap sedingin itu. dan hal yang membuat kami semakin risih terjadi, ia tak mau menadatangani absen kami, dan tak menyampaikan kenapa secara langsung. aku tahu ada yang salah. ya, kami tahu. akhirnya kami pulang dengan perasaan yang aneh. takut, heran dan sedikit kecewa. jika ia marah pada kami, kenapa? apa alasannya? kalau aku boleh berfikir egois saat itu, yang seharusnya kecewa adalah kami yang menunggunya. (maaf pak T.T)
hari ini berlalu dan menyisakan tanda tanya dalam hati. aku sendiri berusaha tak memikirkannya. aku benar-benar takut bertemu dengannya besok, aku takut telah membuat kesalahan secara tidak sengaja, aku takut suasana hatinya belum juga membaik.
dam benar saja, entah aku yang sensitif atau bagaimana, saat keesokan harinya aku bertemu dengannya, ada nada kesal terselip disetiap bicaranya. ia bicara singkat dan seperlunya, aku merasa benar-benar sedang dimusuhi.
tapi perlahan-lahan ia mulai melunak, maksudku.. ia tak lagi pendiam, tak lagi bersikap dingin dan seperlunya. rasanya sisa-sisa kesal kemarin mulai mengendap dan hilang. syukurlah..
penutup, aku merasa guruku yang satu ini benar-benar moody. jika ia senang, ia akan bicara apapun yang ia inginkan, bercerita tentang apapun, dan itu benar-benar menyenangkan. tapi disisi lain, saat suasana hatinya suram, ia sedikit bicara dan rasanya tak begitu nyaman, meski sebenarnya ia baik :)
0 komentar:
Posting Komentar